Menurut laporan smh.com.au hari Minggu (14/7/2013) janji seperti ini memang boleh meningkatkan motivasi anak-anak untuk lebih serius belajar, namun juga mendatangkan risiko lain.
Jururawat Matty Samaei, pemilik salon The Medispa Sydney mengatakan banyak remaja putri yang mendatangi salonnya untuk mendapatkan suntikan botoks guna membuat bibir atau pipi mereka lebih "montok".
"Suntikan untuk bibir dan pipi paling banyak dilakukan menjelang pesta kelulusan sekolah." kata Samaei.
Tindakan ini menghabiskan kos sekitar 350 sampai 750 dollar Australia (Rp 3 sampai Rp 7 juta) ini, dan biasanya selalu orang tua yang membayar. "Biasanya para ibu mereka juga menjalani pembedahan kosmetik sekalian," sebutnya.
Menurut Samaei, masa menjelang akhir tahun ajaran yaitu sekitar bulan September-November merupakan masa paling sibuk bagi salonnya, dan tahun lalu dia menangani kira-kira 100 remaja putri.
Salah seorang diantaranya adalah Sarah (17 tahun). Dia baru-baru ini mendapatkan tindakan penyuntikan untuk bibirnya, dan mengakui bahawa hal semacam ini banyak dilakukan oleh rakan-rakannya di sekolah.
"Ada teman yang hidungnya diperbaiki menjelang akhir tahun ajaran. Dari berbagai tawaran hadiah seperti bercuti ke luar negeri atau kereta, tindakan kosmetik ini adalah hal yang paling saya inginkan." kata Sarah.
Menurut smh.com.au, di Australia, semakin banyak orang tua yang memberikan janji hadiah kepada anak-anak mereka agar berprestasi bagus di sekolah menengah ataupun di universiti.
Sebuah laman web, 3 Fat Carrots menjadi ajang "rasmi" bagi perjanjian antara orang tua dan anak mengenai apa yang akan mereka dapatkan, guna memastikan orang tua tidak mengingkari janji mereka nantinya.
Menurut laporan wartawan Kompas.com di Australia L. Sastera Wijaya, Profesor ekonomi dari Universiti Sydney Robert Slonim mengatakan belum ada bukti kajian apakah janji-janji dari orang tua seperti ini akan meningkatkan motivasi anak-anak untuk belajar lebih serius.
"Janji ini akan berhasl bila anak-anak itu boleh memfokuskan diri pada manfaat jangka pendek (yaitu kelulusan dengan nilai bagus), dengan janji yang merupakan sesuatu yang masih belum jelas di masa depan." kata Slonim.
Namun menurutnya, boleh juga janji itu tidak menghasilkan manfaat kerana anak-anak tidak mengerti mengapa mereka perlu menjalani pendidikan.
Menurut ahli psikologi pendidikan Juliet Moore, memberikan hadiah material merupakan pendekatan yang keliru, khususnya bagi anak-anak yang lebih tua. "Ini mungkin bagus bagi mereka yang biasa belajar memandu laju menjelang ujian. Baik orang tua dan guru mempunyai tanggungjawab untuk membantu para pelajar mencari motivasi dalaman dan kecintaan akan belajar. Bila anak terus diimingi hadiah, ini akan membuat mereka tidak mempunyai motivasi besar untuk mencari pekerjaan , "kata Moore.
No comments
Post a Comment