10. Tiguida

Hukuman pancung telah digunakan sebagai salah satu bentuk hukuman yang telah dilakukan sejak dahulu kala lagi. Pemancungan dengan menggunakan pedang, kapak, bahkan dengan senjata militer terkadang dianggap sebagai salah satu cara terhormat untuk mati bagi seorang bangsawan, yang beranggapan bahawa sebagai prajurit, .

Rakyat Madagascar mempunyai satu upacara yang unik untuk meraikan hubungan keluarga dipanggil Famadihana, Juga dikenali sebagai 'menghidupkan tulang'. Ia adalah perayaan Disambut setiap 7 tahun atau lebih,  keluargasi mati  membuka kubur nenek moyang  dan Dibawa keluar akan dibalut dengan kain baru. Malagasi kemudian menari dengan mayat-mayat dengan kegembiraan dalam perayaan besar.

Kononnya ada seseorang yang mempunyai kekuatan magig sangat tinggi. Ia mengutuk banyak wanita dan kanak-kanak hingga mati. Anehnya, mayat-mayat tersebut menolak untuk dimakamkan di pekuburan lokal. Hingga akhirnya diletakkan di gereja tengkorak ini dan bersemayam di tempat tersebut hingga kini. 

seppuku atau juga Harakiri,Salah satu tradisi yang menjadi kebanggan masyarakat Jepun, yang berasal dari kata hara yang bererti perut dan kiru yang bererti memotong. Harakiri juga dikenali dengan istilah seppuku. Kebiasaannya harakiri ini dilakukan oleh prajurit berkelas tinggi dari kalangan samurai sebagai bukti kesetiaan. Bunuh diri yang dilakukan para Samurai ini sangat menyiksakan, kerana si pelaku harus menunggu kematian kerana kehabisan darah setelah merobek dan mengeluarkan isi perutnya.

Dia de los Natitas' atau hari tengkorak merupakan ritual kuno di Bolivia, dimana mereka menghiasi tengkorak dengan rokok, kacamata hitam, bunga, dan daun koka yang diselenggarakan pada 9 November setiap tahun.

Sejumlah warga Bolivia percaya bahwa seorang manusia memiliki tujuh jiwa, dan salah satu dari jiwa mereka menetap dalam kerangka setelah mereka dikubur. Setelah jiwa-jiwa yang lain telah "pergi ke surga,".

Sisa-sisa tengkorak kerabat atau keluarga kemudian digali, serta dibawa pulang untuk dirawat. Dan sekali dalam setahun, tengkorak-tengkorak tersebut dibawa keluar dan dipamerkan.

Masyarakat setempat percaya jika tengkorak-tengkorak ini tidak dihormati maka ia akan membawa nasib buruk bagi rumah tangga mereka, dan bahkan merosakan hubungan keluarga. Tetapi jika diurus dengan betul, anda dapat meminta pertolongan pada tengkorak itu.

Tengkorak-tengkorak ini terkadang diletakkan dalam sebuah kotak kayu atau kotak yang telah dihiasi, bahkan ada tengkorak yang dibuatkan kotak kaca yang mewah. Para penduduk kemudian berkumpul di luar kuburan untuk mempamerkan tengkorak mereka, yang dihiasi dengan bunga dan topi berwarna-warni.